HIDAYAH
Kita sering mendengar dalam pidato-pidato, permohonan kepada Allah Swt, untuk diberi “taufik hidayah”.
Hidayah berasal dari kata hadaya yang berarti telah memberi petunjuk; sedangkan taufik artinya kedamaian yang sempurna.
Makhluk hidup yang bergerak (menurut pengertian bahasa manusia) terdiri dari manusia, binatang dan sebagaian tumbuh-tumbuhan.
Agar bisa bertahan hidup di dunia, selamat di akhirat (bagi manusia), maka makhluk diberi hidayah oleh Allah Swt.
Ada empat macam hidayah, yaitu: hidayah insting dan hidayah pancaindera untuk bertahan hidup, hidayah akal untuk selamat dan berkembang di dunia; hidayah dien untuk keselamatan dunia-akhirat.
Hidayah insting
Hidayah insting diberikan kepada manusia dan binatang.
Anak bebek yang baru menetas segera mencari air, sebaliknya anak ayam yang baru menetas tak akan menceburkan dirinya ke dalam air, padahal keduanya dierami oleh induk yang sama.
Insting seperti ini juga terdapat pada manusia; misalnya insting menyelamatkan diri, insting untuk menetek pada bayi yang baru lahir.
Hidayah pancaindera
Hidayah pancaindera yaitu kemampuan melihat, mendengar, mencium, merasa, dan mengecap.
Kemampuan ini pada manusia dan hewan tidak sama. Ada jenis hewan yang mampu mendengar dan mencium tanda-tanda kematian, gempa, jejak dsb.
Karena manusia lebih banyak menggunakan akalnya, maka kemampuan pancainderanya kurang terlatih.
Hidayah akal
Hidayah akal diberikan kepada semua manusia.
Binatang dan tumbuhan tidak diberi hidayah akal.
Hal yang berkaitan dengan akal dapat dilihat pada sistematika akal nan empat.
*****
SHOLAT KHUSYU’
1. قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ} [المؤمنون: 1 و 2]
2. وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ
3. ى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ} [العنكبوت: 45].
4. إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعوَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ} [البقرة: 45].
5. وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهًَا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21) إِلَّا الْمُصَلِّينَ (22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ (23- المعارج
6. إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي (14)- طه
7. اول مايحاسب به العبد يوم القيامة الصلاة ….
8. سيأتى على الناس زمان يصلون ولايصلون
9. فويل للمصلين ﴿۴﴾ الذين هم عن صلوتهم ساهون ﴿۵﴾ - الماعون
Secara konseptual :
- Sebagai kebutuhan bukan merupakan beban
- Dapat mendatangkan ketentraman
- Dapat mencegah perbuatan keji dan munkar
- Sebagai sarana berkomunikasi kepada sang pencipta
- Sebagai sarana untuk berdo’a
- Lahir komunitas muslim yang mulia dan dihormati
Realitasnya :
Ø Banyak orang yang melakukan shalat akan tetapi kemaksiatan tetap jalan
Ø Rasa susah, gelisah, takut, sedih, setres, dan khawatir masih dirasakannya
Ø Shalat masih menjadi beban yang berat
Ø Badannya shalat jiwanya melayang kemana-mana
Ø Keberadaan orang-orang islam dilecehkan dimana-mana
è Mengapa demikian ?
è Tentu ada sesuatu yang salah
è Dimana letak kesalahannya ?
è Bagaimana pengamalan shalat kita ?
è Sejauhmana upaya yang kita lakukan terhadap perintah Allah yang agung !
MENGENAL DIRI
Diri kita terbagi menjadi dua unsur :
a. Badan (jasmani) ; yang terbuat dari unsur-unsur yang berasal dari tanah dan pada suatu saant akan rusak menjadi tanah kembali.
b. Jiwa ( rohani ) ; yang telah ditiupkan oleh Allah pada saat umur 120 hari didalam kandungan.
-
Badan kita adalah sebagai tempatnya rohani kita, sehingga badan itu biasa melakukan aktivitas sebagaimana yang diinginkan oleh rohani. Sehingga roh adalah hal yang sangat penting keberadaannya didalam tubuh kita. Badan yang telah ditinggalkan oleh roh tentu akan menjadi rusak dan sangat mengerikan be
-
Akan tetapi dalam kenyataannya banyak manusia yang justru menitik beratkan perhatiannya pada badan bukan pada roh. Termasuk dalam pelaksanaan shalat, banyak orang yang shalat dengan prinsip pokoknya syarat rukun telah terpenuhi, tanpa pernah berupaya bagaiman shalat yang ia lakukan dapat berfungsi sebagai sarana berkomunikasi secara interaktiv kepada sang khaliq. Artinya shalatnya baru sebatas shalatnya badan belum diikuti oleh rohaninya. Badanya shalat namun fikirannya /rokhaninya mengembara kemana-mana.
Bersambung …
- Sebagai kebutuhan bukan merupakan beban
- Dapat mendatangkan ketentraman
- Dapat mencegah perbuatan keji dan munkar
- Sebagai sarana berkomunikasi kepada sang pencipta
- Sebagai sarana untuk berdo’a
- Lahir komunitas muslim yang mulia dan dihormati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar